Majalah Alternatif Tempo

Majalah Alternatif Tempo – Majalah merupakan penerbitan yang dicetak dengan menggunakan tinta yang ditorehkan pada kertas, biasanya majalah ini dikeluarkan secera berkala seperti harian, mingguan, atau bulanan. Majalah ini berisi berbagai macam macam artikel tentunya bervariasi yang dikemas dalam satu media yang disebut majalah. Majalah berisi berita berita terkini sama halnya dengan Koran, namun Koran berupa lembaran berbeda dengan majalah yang dikemas dalam satu buku. Majalah ini ditulis dengan bahasa bahasa yang mudah dimengerti. Majalah disponsor atau dibiayai oleh iklan iklan, pelanggan yang sudah berlangganan dan sudah bayar di awal .

Majalah Tempo merupakan majalah berita yang dikeluarkan secara mingguan. Majalah ini memuat berita berita Indonesia seperti berita berita politik dan diterbitkan di Tempo Media Group. Majalah ini merupakan majalah yang tidak memiliki afiliasi oleh pemerintah yang pertama kalinya. Maksud dari afiliasi ini yaitu merupakan pengembangan bisnis dan memanfaatkan sosialisasi serta bersifat secara terarah. Majalah ini dilakukan oleh individu, organisasi atau badan usaha sehingga tidak beriringan dengan pemerintah.

Majalah Tempo ini berpusat di Jakarta. Majalah ini didirikan oleh Goenawan Mohamad dan Yusril Djalinus. Majalah ini terbit pertama kali pada 6 Maret 1971. Untuk penerbitan edisi pertama ini banyak orang yang ikut berkontribusi dan memiliki peran prakarsa yaitu sekumpulan anak muda pada tahun 1971 tersebut.

Awalnya majalah ini bernama “Ekspres”. Dikarenakannya adanya perbedaan pendapat serta prinsip antara pemilik modal utama dan redaksi jajaranya maka kelompok dari Goenawan Mohamad memutuskan keluar dari majalah Ekspres ini.

Dalam waktu yang sama, Majalah Djaja milik pemerintah DKI yang dikelola oleh Harjoko Trisnadi mengalami masalah. Karyawan Djaja mengambil langkah untuk menuliskan surat kepada pemerintah DKI agar Djaja diswastakan dan meminta agar Djaja dikelola oleh Yayasan Jaya Raya. Yayasan ini masih di bawah naungan Pemerintah DKI. Terjadilah rembukan antara Yayasan Jaya Raya dengan orang orang bekas dari majalah Djaja dan majalah Ekspres, sehingga tersepakati dan dibentuklah Majalah Tempo yang diterbitkan di bawah PT. Grafiti Pers.

Nama Tempo pada majalah ini digunakan dan disepakati oleh bersama karena orang orang atau masyarakat lebih mudah mengingat dan mengucapkan Tempo, hal ini juga berkaitan dengan waktu terbit dari Majalah Tempo juga yaitu mingguan.

Namun majalah ini pernah mengalami masalah pada tahun 1981-2000 yang dimana majalah ini dianggap terlalu keras dan tajam dalam mengkritik masa orde baru. Setelah terjadinya perembukan majalah ini harus menyepakati sebuah janji agar majalah ini tidak lagi di bredel. Namun hal ini tidak membuat majalah tempo ini kehilangan semangatnya, para jurnalis tetap menginvestigasi dengan apa yang terjadi serta tidak luput dalam menuliskanya pada majalah Tempo ini.

Selepas masa Soeharto lengser mereka yang pernah bekerja di majalah Tempo berembuk ulang. Sehingga pada 12 Oktober majalah Tempo terbit lagi. Pada tahun 2001 PT. Arsa Raya Pedanago menjual sahamnya sehingga lahirlah PT. TempoInti Media Tbk. (PT. TIM) ini.

Di era yang baru dn di kepemimpinan yang baru PT. TIM ini juga melahirkan berita berita dengan varian dan dikemas dengan baru juga. PT. Tim ini mulai bangkit dan berkembang sehingga melahirkannya majalah Tempo yang beredisi Bahasa Inggris dan Tempo Interaktif. PT. TIM ini juga menembus pada media elektronik seperti televisi dengan mendirikannya Tempo TV pada saluran televisi.