Mengenal Majalah Matra Selera Para Pria – Tidak ada majalah dan koran di atas meja. Sekarang, “tidak mungkin” bagi kita untuk pergi ke rumah seseorang dan membaca koran dan majalah di atas meja. Tuan rumah tidak ingin membacakan untuk para tamu. Imajinasi beberapa orang jauh dari makanan dan minuman. Alkisah, penulis pergi ke rumah keponakannya di Boyolali, Simo. Di atas meja, suguhan Idul Fitri. Penulis memilih untuk meletakkan setumpuk koran dan majalah di bawah meja. Ada Suara Merdeka dan Panjebar Semangat. Tuan tanah adalah seorang guru. Di ruang keluarga, ngobrol terasa menyenangkan. Makanan dan minumannya enak. Membaca juga merupakan kebijaksanaan.

Mengenal Majalah Matra Selera Para Pria

Sumber : matranews.id

membaca Juga : Sejarah Majalah di Dunia dan di Indonesia

hns-info – Setiap Idul Fitri, penulis tidak membawa sirup, roti ataupun sarung untuk mengunjungi rumah mertuanya. Dia biasa membawa buku dan majalah di kantong plastik ataupun kantong plastik. Ketika anak laki-laki perempuan ingin tinggal di rumah, ayah mertua selalu ingin membaca teks ini. Putra perempuan itu ragu-ragu. Di rumah suaminya, meja penuh dengan buku, majalah, dan koran. Putra perempuan terus membawa karya sastra, yang menambah sesak meja. Para tamu di desa melihat pemandangan yang “tidak enak”. Mereka masih tidak ingin “memakan” buku itu. Beberapa orang sangat ingin memulai percakapan tentang konten terbitan ataupun buku terbaru. Ayah mertua bernama Slamet Basirun itu mulai “berdakwah” alih-alih mengulang kata-kata Kala lebaran.

Dulu, Lebaran persuasif berlangganan majalah. Sebuah iklan yang tidak mencolok di Tempo pada tanggal 29 April 1989: “Rayakan Idul Fitri Dengan Kemasan Matra Lebaran”. Periklanan adalah “terobosan”. Kita membaca novel satir: “Jangan habiskan uang untuk pakaian, sepatu, sandal, makanan, minuman, piknik, dll Kala Idul Fitri!” Uang dari langganan majalah: berguna, tidak sia-sia. Undang orang untuk memberikan hadiah kepada rekan kerja, teman, keluarga dan hubungan kerja. Silakan lihat: “Hadiah dari paket Lebaran Matra berupa langganan 3 bulan dan kartu Selamat Idul Fitri …”. Iklan tersebut berani membacakannya ke publik. Iklan dapat menarik perhatian orang yang waras ataupun kecanduan membaca. Caranya sederhana: kirim wesel ke agen dan nantikan kedatangan majalah.

Informasi tentang Matra dimuat di majalah “Justice Forum” pada April 1996, dengan Photo seorang pria dengan pakaian rapi, dasi dan jas. Pria tersebut adalah pembaca dari suku Matra. Kami memahami tujuan majalah: “Hanya di Matra. Obsesi pria Indonesia terekspos dengan jelas. Dan dapat dimengerti. Trend ini dimulai dengan cara yang matang dan berani. Matra menginspirasi pria Indonesia di sini. Trend. Dalam gaya dan selera. Visi dan ambisi. Tunjuk ke depan. Selalu. “Oh, majalah pria. Pembaca lebih disukai mereka yang mengetahui hal-hal terkini.

Ya Tuhan, ajakan Lebaran mengajak Matra ikut penerjemah selama tiga bulan itu diskriminatif! Ibu, ibu, ibu, istri ataupun kekasih bukanlah target audiens Matra. Wajar saja, Photo-Photo di sampul Matra sengaja mengungkap selera dan pemikiran para pria. Dulu, Matra adalah buku yang menarik dan menarik. Editornya sudah ada jurnalis dan penulis terkenal. Nah, dahulu kala, Matra merilis versi dengan sampul Photo bernama InnekeK. Ada masalah dengan gambar yang indah itu. Selamat tinggal pembaca. sehingga.

Sejarah

Majalah MATRA di bawah kelompok majalah TEMPO pimpinan Fikri Jufri terbit 85ribu eksemplar pada 1986.

Kala itu, Rhenald Kasali dan Bondan Winarno masuk dalam Men’s Trend edisi Agustus 1986.

MATRA membahas Trend pria dari peristiwa, situasi, dan semua aspek kehidupan. Berikan keragaman untuk berita rutin.

Ada nama-nama terkenal dan penulis majalah Era, seperti Sori Siregar, Nano Riantiarno, Kun S Hidayat, Danarto, Kemala Atmojo, Nuriyah Abdurrahman Wahid, Toeti Indra Malaon, Ananda Moersid, orang-orang ini membantu mendirikan majalah MATRA.

Model sampul: Pierre Gruno dengan kaki panjang milik model Oka Asokawati menjadi panorama Kala itu.

Kala itu, majalah MATR terkenal pandai menulis pewawancara penting yang berpengaruh, seperti Sabam Siagian, Sabam Sirait, Ashadi Siregar dan Kwik Kian Gie.

Konsultan tersebut tidak terbatas pada Adnan Buyung Nasution, Ali Sadikin, Amin Rais, Sjahrir, Tomy Soeharto, Ki Gendeng Pamungkas, Franz Magnis Suseno dan Setiawan Djodi.

Bahan wawancara untuk tokoh-tokoh ini relevan dengan nuansa Kala ini. Misalnya Ashadi Siregar (Ashadi Siregar), ia mengangkat berita federasi bisnis dan komunitas mahasiswa.

Jika kita mendengarkan tanggapannya terhadap penerus Habibi, reformis 1998 Amin Rice masih segar bugar. Gimana nasib demokrasi Indonesia yang masih dianggap demokrasi, namun Jaril menanggapi hal tersebut.

membaca Juga : Sejarah Seni Patung Italia

Majalah MATRA di kenal tulisan Jaya Suprana dan WS Rendra.

Peningkatan Era membuat majalah MATR tidak hanya muncul di media cetak. zaman digital, majalah itu kini disebut majalah trend kamu ataupun sering disebut majalah Trend Peristiwa. Mengenai keunikan konsep web, konsep ini lebih mengutamakan fungsi menulis, bukan kecepatan, tetapi lebih pada keakuratan dan keterbacaan.

Isi utama majalah MATRA edisi cetak adalah perbedaan www online, matranews.id memakai media arus utama online lainnya. Isi artikelnya mendalam, ringkas, dan kaya data, serta memiliki budaya berita baik. Gunakan matranews menjadi referensi ataupun data, terutama para pria trendy dan milenial yang tergolong “lazy generation” tapi suka video ataupun gambar.

Corak coraknya (sedikit sastra) bukan dalam kontek penulisan hard news, matranews punya pembacanya sendiri. Terutama pria di atas usia 40 sekarang beralih ke digital. Merek Matra tidak hanya akan menghasilkan nostalgia, tetapi juga menginspirasi hal-hal indah, menghasilkan refleksi diri, kemudian menjadi pembaca tanpa mereka sadari lebih cerdas dari pria ataupun wanita lain.

Karena dia punya keinginan membaca yang kuat, dia jadi lebih pandai. Photo yang tampil di web matranews juga telah melalui seleksi redaksi yang ketat, serupa dengan seleksi pada redaksi edisi cetak. konferensi digital sering mengadakan rapat editorial dengan konsep WFH. Diskusi tautan dapat dilakukan melalui grup WA, pertemuan zoom ataupun google meet.

Upaya memberikan edukasi dan menarik keinginan membaca generasi milenial agar menjadi pribadi yang berintegritas. Karena harus diakui, selama ini para “konsultan” majalah MATRA, khususnya para penikmat percetakan, banyak disukai pejabat daerah.